Header Ads

Telepon dan Pacaran


Telepon adalah alat telekomunikasi yang dapat mengirimkan pembicaraan melalui sinyal listrik. Umumnya penemu telepon adalah Alexander Graham Bell, dengan telepon pertama dibuat di Boston, Massachusetts, pada tahun 1876. Tetapi, penemu Italia Antonio Meucci telah menciptakan telepon pada tahun 1849, dan pada September 2001, Meucci dengan resmi diterima sebagai pencipta telepon oleh kongres Amerika, dan bukan Alexander Graham Bell.

Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia. Ini merupakan proses pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Dalam pacaran, ada aktivitas yang disebut dengan kecan. Aktivitas ini berupa kegiatan yang telah direncana, maupun tak terencana. Kencan yang tak terencana disebut dengan kencan buta.

Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaannya. Pembedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan agama yang dianut oleh seseorang. Tradisi pacaran dalam Islam, pacaran merupakan perkenalan seorang pemuda dengan pemudi yang ditandai dengan bertandangnya seorang pemuda ke rumah pemudi. Istilah ini disebut dengan taaruf. Berdasarkan tradisi zaman kini, sebuah hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih yang ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga, 2002:807), pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta-kasih. Berpacaran adalah bercintaan; (atau) berkasih-kasihan (dengan sang pacar). Memacari adalah mengencani; (atau) menjadikan dia sebagai pacar.

Sementara yang terjadi malah sebaliknya ada yang ber angapan bahwa pacaran adalah telpon-telponan dan telpon telponan adalah pacaran..hemmm. Dan mungkin bisa jadi ada yang lebih gila lagi mengartikan “kalo tidak telpon ya ga usah pacaran”….nah…lho…… kok bisa ya. Apakah karena perubahan peradapan yang menjadi kan defisisi arti sebuah kata berubah ataukah hanya reflexsi sebuah kebiasaan yang menginduksi tingkah lalku kita sehingga tercipta sebuah sudut pandang yang baru tentang suatu hal.. hem aq juga tidak tau..tp itu yang terjadi di msyarakat kita sekarang, perubahan paradikma kebutuhan primer dan sekunder dalam kehidupan sudah mulai tergeser, ini menurut kaca mata saya….terlebih dominasi oleh iklan mediamasa yang begitu kuat mendoktrin kita..

Jangan sampai sebuah teknologi yang pada dasarnya mempermudahkan dalam kehidupan kita malah sebalinya yang terdaji… kita menjadi obyek sebuah teknologi.

sebagian bersumber dari
http//www.wikipedia.com